Ekspresi Keaggunan
See Bali and be part of it
Monday, 23 September 2013
Cara Foto Siluet
Siluet merupakan suatu cara terbaik dalam menghasilkan foto yang mengandung drama, misteri, emosi, dan suasana pada penikmat foto Anda, dan seringkali menjadi foto yang paling menonjol dalam album foto karena kombinasi kesederhanaan, dan cerita yang disampaikan. Banyak fotografer yang menyukai foto siluet, karena foto itu tidak menggambarkan foto yang jelas tetapi hanya menggambarkan semacam imajinasi.Sederhananya siluet adalah foto dengan obyek utama gelap total dengan background yang terang, sehingga yang terlihat adalah bentuk dari obyek utama tadi. Memotret siluet tidaklah sesulit yang dibayangkan, asal anda tahu langkah-langkah dan tips-nya.Berikut saya akan menunjukan beberapa caranya :
- Matikan Flash : kita tidak perlu membutuhkan flash karena jika menggunakan flash foto akan tampak terlihat biasa dan yang diperlukan siluet hanyalah cahaya dari belakang objek bukan depan objek. Tapi ada juga beberapa fotogrfer yang menggunakan flash.
- Memilih Objek yang kuat : Memang hampir semua objek bisa digunakan sebagai foto siluet, misalnya foto yang mudah dikenali, menarik, dan memiliki karakter yang kuat.
Foto siluet tidak bisa menggambarkan warna, tekstur, dan tone subyek foto Anda, jadi bentuk memang harus menjadi ciri khas obyek.
- Cari kondisi pencahayaan yang tepat : Untuk menghasilkan siluet, background anda harus lebih terang dibandingkan dengan obyek utama. Itulah kenapa kebanyakan foto siluet dilakukan saat sunset atau sunrise, dimana matahari (sumber cahaya) ada di belakang obyek yang ingin anda foto (backlighting). Tapi jangan batasi diri, foto siluet bisa dihasilkan kapan saja, pada intinya anda hanya harus menemukan background yang lebih terang dibandingkan obyek utama.
- Framing : Lakukan framing pada jepretan Anda dengan menempatkannya di depan view yang menarik, tetapi dengan background yang terang. Background yang menarik bisa berupa langit tanpa awan yang cerah dengan pengaturan matahari. Posisikan cahaya paling terang di belakang subyek sehingga terkesan Anda sedang menyembunyikan sumber cahaya tersebut.
- Ukur eksposur dengan tepat (manual/ auto) : Lakukan framing pada jepretan Anda dengan menempatkannya di depan view yang menarik, t
- Matikan Flash : kita tidak perlu membutuhkan flash karena jika menggunakan flash foto akan tampak terlihat biasa dan yang diperlukan siluet hanyalah cahaya dari belakang objek bukan depan objek. Tapi ada juga beberapa fotogrfer yang menggunakan flash.
- Memilih Objek yang kuat : Memang hampir semua objek bisa digunakan sebagai foto siluet, misalnya foto yang mudah dikenali, menarik, dan memiliki karakter yang kuat.
Foto siluet tidak bisa menggambarkan warna, tekstur, dan tone subyek foto Anda, jadi bentuk memang harus menjadi ciri khas obyek.
- Cari kondisi pencahayaan yang tepat : Untuk menghasilkan siluet, background anda harus lebih terang dibandingkan dengan obyek utama. Itulah kenapa kebanyakan foto siluet dilakukan saat sunset atau sunrise, dimana matahari (sumber cahaya) ada di belakang obyek yang ingin anda foto (backlighting). Tapi jangan batasi diri, foto siluet bisa dihasilkan kapan saja, pada intinya anda hanya harus menemukan background yang lebih terang dibandingkan obyek utama.
- Framing : Lakukan framing pada jepretan Anda dengan menempatkannya di depan view yang menarik, tetapi dengan background yang terang. Background yang menarik bisa berupa langit tanpa awan yang cerah dengan pengaturan matahari. Posisikan cahaya paling terang di belakang subyek sehingga terkesan Anda sedang menyembunyikan sumber cahaya tersebut.
- Ukur eksposur dengan tepat (manual/ auto) : Lakukan framing pada jepretan Anda dengan menempatkannya di depan view yang menarik, t
Saturday, 21 September 2013
Pencahayaan
Dalam fotografi cahaya adalah hal yang paling utama, jika tak ada cahaya maka tak ada foto yang bagus. kali ini saya akan membahas tentang pencahayaan. Dalam fotografi, darimana arah cahaya jatuh ke subyek akan sangat mempengaruhi bagaimana foto terlihat. Arah cahaya menentukan karakter cahaya itu sendiri sekaligus menentukan kesan dan dimensi yang ingin di timbulkan pada subyek sehingga secara keseluruhan membentuk foto. Arah cahaya, baik alami (sinar matahari) maupun dari sumber cahaya buatan (flash) bisa dibagi menjadi lima, yakni front light, back light, top light dan side light. Mari kita bahas satu persatu:
Front Light (Cahaya Depan)
Front Light (Cahaya Depan)
Wednesday, 18 September 2013
Tips n Trick Fotografi Model
Memotret model (modeling photography), hampir sama teknik dasarnya dengan memotret obyek lainnya, hanya memiliki perbedaan khusus. Perbedaannya adalah pada obyek yang kita foto, yaitu ‘manusia’ baik itu lelaki ataupun wanita, kecil dewasa maupun tua. Banyak sekali unsur yang mempengaruhi hasil kita ketika memotret manusia. Beberapa faktor utama yang menjadi penilaian dalam memotret model manusia adalah Pose,Ekspresi,Lokasi,Komposisi,Angle,Costum,Wardrop,Makeup,Background, dan Lighting yang mendukung. Dan berikut adalah beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat memotret model.
1. Kondisi si Model
Foto model yang baik adalah foto yang memiliki mood yang baik. Kondisi ini bisa dipilah lagi menjadi, keadaan fisik si model (seperti postur tubuh, tinggi rendah tubuh si model) dan kondisi mental (seperti mood si model, ekspresi wajah,keahlian pose si model). Hal tersebut akan sangat mempengaruhi baik buruknya foto yang akan kita hasilkan. Hal ini terkecuali untuk motret manusia untuk candid, journalistic atau street photography , fotografer akan sangat tergantung pada moment dan kondisi yang tepat pada saat itu. Moment yang tepat, timing yang pas, dan kondisi yang baik adalah anugerah terindah bagi fotografer.
2. Kostum & Make up
Poin berikutnya yang terpenting dalam modeling photography adalah terkait kostum atau pakaian yang digunakan oleh si model. Carilah pakaian atau konstum yang tepat untuk model. Buat dia nyaman ketika memakai pakaian tersebut. Jangan sampai si model merasa bajunya terlalu ketat, terlalu kecil, atau terlalu besar dsb. Hal ini akan bisa mempengaruhi pose dan ekspresi si model. Begitu juga dengan make-up-nya. Tukang make-up yang baik pasti akan tahu seperti apa dia akan buat wajah si model yang sesuai dengan tema yang diinginkan fotografer. Berhati-hatilah soal kostum dan make-up ini, karena akan sangat mempengaruhi hasil foto kita.
3. Lokasi/Tempat
11 Tips Fotografi Lanscape
Tips ini sangat berguna untuk memotret landscape yang benar.Namun perlu anda tau adalah foto yang bagus tidak selalu foto yang benar, jadi silahkan anda melanggar peraturan yang ada dibawah ini, tapi sebelumnya kita juga harus tau dulu.
1. Perhatikan Horizon
Jika kita berhadapan dengan suatu pemandangan, hampir dapat
dipastikan kita akan melihat garis horizontal yang membentang dan membelah
gambar menjadi dua bagian. Ini disebut garis horizon. Dalam Fotografi Landscape, jika salah satu bagian lebih menarik. Berilah
porsi 2/3 dari frame. Dan yang kurang menarik beri sisanya yaitu 1/3. Memang
tidak mutlak, tetapi bila POI berada pada bagian yang 2/3 maka kesannya akan
lebih kuat.
2. Pertimbangkan langit
Langit adalah elemen
yang cukup penting dalam landscape.Jika dalam pemotretan
langit kurang bagus, usahkan jangan menempatkan pada 2/3 frame. Ini akan
menimbulkan kesan yang flat dan membosankan. Tetapi jika keaadan
langit dan awan dalam formasi yang ‘wow’,
Kamera Untuk Pemula
Beberapa tahun yang lalu, bagi penghobi fotografi pemula, tidak
pernah terpikirkan untuk membeli sebuah kamera DSLR, mungkin takut
terlihat lebay saat itu .. hehe. Maksimal mereka hanya akan membeli
sebuah kamera poket atau konsumer dengan minimal terdapat fitur kontrol
aperture dan shutter secara manual. Kemudian jaman berganti, akhir-akhir
ini tak jarang kita melihat bukan saja para penghobi fotografi, bahkan
untuk foto-foto dokumentasi keluarga juga banyak yang menggunakan kamera
DSLR. Tentunya masing-masing memiliki pertimbangan, mungkin hanya
sekedar gengsi agar terlihat keren, mungkin karena harganya yang sudah
terjangakau atau bisa jadi memang ingin mendapatkan kualitas foto yang
terbaik.
Bagi yang ingin menjadi fotografer yang serius, baik amatir maupun menargetkan untuk menjadi profesional, hal yang pertama harus dilakukan adalah memahami kamera apa yang cocok baginya. Keseriusan seorang fotografer tidak diidentikkan dengan besarnya kamera DSLR yang menggantung dilehernya, tidak sama sekali. Saya mengenal dan melihat banyak, banyak sekali foto-foto terbaik dihasilkan tidak melulu dari sebuah DSLR, tapi bisa dari kamera pocket atau bahkan dari kamera handphone. Jadi apa yang menjadi konsen untuk memilih kamera DSLR bagi fotografer pemula ? Atau kamera selain DSLR ?
Perbedaan Mendasar Kamera DSLR, Mirrorless dan Kamera Pocket
Bagi yang ingin menjadi fotografer yang serius, baik amatir maupun menargetkan untuk menjadi profesional, hal yang pertama harus dilakukan adalah memahami kamera apa yang cocok baginya. Keseriusan seorang fotografer tidak diidentikkan dengan besarnya kamera DSLR yang menggantung dilehernya, tidak sama sekali. Saya mengenal dan melihat banyak, banyak sekali foto-foto terbaik dihasilkan tidak melulu dari sebuah DSLR, tapi bisa dari kamera pocket atau bahkan dari kamera handphone. Jadi apa yang menjadi konsen untuk memilih kamera DSLR bagi fotografer pemula ? Atau kamera selain DSLR ?
Perbedaan Mendasar Kamera DSLR, Mirrorless dan Kamera Pocket
Saat
ini ada 3 mainstream dalam dunia kamera, yaitu kamer DSLR, Mirrorless
dan Kamera Pocket. Kamera DSLR dan kamera pocket lahir di zaman yang
sama saat era digitalisasi film menjadi sensor. Kamera pocket ukurannya
lebih kecil karena menggunakan sensor yang kecil sehingga lensa-nya pun
bisa berukuran kecil. Kamera pocket diperuntukkan biasanya lebih ke foto
dokumentasi keluarga dan event-event tertentu yang tidak membutuhkan
hasil foto dengan kualitas tinggi. Saat ini kamera pocket sudah mulai
digusur oleh keberadaan kamera smartphone, yang terintegrasi ke berbagai
aplikasi dan social media.
Kamera DSLR ditandai utamanya dengan
ukuran sensor yang besar (APS-C atau Full Frame),Segitiga Exposure
Exposure bisa diartikan sebagai kemampuan mengumpulkan cahaya yang masuk. Ada 3 hal penting untuk mengatur Exposure pada sebuah kamera yaitu dengan Shuttel Speed,ISO, dan Aperture. Hubungan ke 3 nya disebut dengan segitiga exposure. Kamera pada dasarnya hanya sebuah alat yang berguna untuk menagkap cahaya yang masuk dan menterjemahkannya dalam sebuah gambar. Exposure yang terlalu tinggi menyebabkan gambar akan menjadi terlalu
cerah atau overexposure dan apabila exposure yang rendah menyebabkan gambar
yang anda ambil menjadi gelap atau underexposure.
Jika anda perhatikan gambar diatas , anda akan lihat nomor dari -4 s/d 4. setiap nomor mewakili tahap exposure yang berbeda. Jika exposure
Fotografer
1. Darwis Triadi
Andreas Darwis Triadi (lahir: Solo, Jawa Tengah, 15
Oktober 1954) atau lebih dikenal dengan Darwis Triadi adalah seorang ahli fotografer glamor dan fashion senior Indonesia.Darwis Triadi mengembangkan minat fotografinya sejak 1979. Ia juga mempelajari ilmu desain untuk
memperkaya kemampuan artistiknya.Karena prestasinya yang terus bertambah,Darwis diberi kepercayaan untuk menampilkan karya nya pda majalah Hasselblad tahun1990 yang berkala internasional. Dalam kurun waktu yang bersamaan, ia sempat mempresentasikan slide andalannya dalam acara Photo Kina International Competition di Koln,Jerman dalam rangka “Hasselblad International Annual”.Dan akhirnya setahun kemudian, majalah internasional Vogue memajang karyanya pada artikel spesial tentang Indonesia. Bron Elektronik AG dari Swiss, produsen lampu Broncolor, memilihnya untuk mengisi kalender Broncolor tahun 1997. Darwis akhir-akhir ini sering membuat seminar, dan workshop tentang fotografi. Dia juga telah mendirikan lembaga pendidikan fotografi di Jakarta Selatan
.
2. Nicoline Patricia Malina
Subscribe to:
Posts (Atom)