Memotret model (modeling photography), hampir sama teknik dasarnya dengan memotret obyek lainnya, hanya memiliki perbedaan khusus. Perbedaannya adalah pada obyek yang kita foto, yaitu ‘manusia’ baik itu lelaki ataupun wanita, kecil dewasa maupun tua. Banyak sekali unsur yang mempengaruhi hasil kita ketika memotret manusia. Beberapa faktor utama yang menjadi penilaian dalam memotret model manusia adalah Pose,Ekspresi,Lokasi,Komposisi,Angle,Costum,Wardrop,Makeup,Background, dan Lighting yang mendukung. Dan berikut adalah beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat memotret model.
1. Kondisi si Model
Foto model yang baik adalah foto yang memiliki mood yang baik. Kondisi ini bisa dipilah lagi menjadi, keadaan fisik si model (seperti postur tubuh, tinggi rendah tubuh si model) dan kondisi mental (seperti mood si model, ekspresi wajah,keahlian pose si model). Hal tersebut akan sangat mempengaruhi baik buruknya foto yang akan kita hasilkan. Hal ini terkecuali untuk motret manusia untuk candid, journalistic atau street photography , fotografer akan sangat tergantung pada moment dan kondisi yang tepat pada saat itu. Moment yang tepat, timing yang pas, dan kondisi yang baik adalah anugerah terindah bagi fotografer.
2. Kostum & Make up
Poin berikutnya yang terpenting dalam modeling photography adalah terkait kostum atau pakaian yang digunakan oleh si model. Carilah pakaian atau konstum yang tepat untuk model. Buat dia nyaman ketika memakai pakaian tersebut. Jangan sampai si model merasa bajunya terlalu ketat, terlalu kecil, atau terlalu besar dsb. Hal ini akan bisa mempengaruhi pose dan ekspresi si model. Begitu juga dengan make-up-nya. Tukang make-up yang baik pasti akan tahu seperti apa dia akan buat wajah si model yang sesuai dengan tema yang diinginkan fotografer. Berhati-hatilah soal kostum dan make-up ini, karena akan sangat mempengaruhi hasil foto kita.
3. Lokasi/Tempat
Lokasi akan dapat mendukung atau tidak dengan tema yang diinginkan oleh kita selaku fotografer. Carilah lokasi yang tepat dengan tema yang kita inginkan. Sebagai contoh, jika foto yang kita inginkan adalah foto fashion, maka carilah lokasi yang backgroundnya tidak terlalu ramai karena yang akan kita tonjol kan (POI) adalah pakaian yang digunakan oleh si model.
Lokasi ekstrim, yang sinar mataharinya terlalu panas, atau udaranya terlalu dingin,juga akan mempengaruhi kenyamanan si model. Sehingga, carilah waktu dan lokasi yang tepat.
4. Lighting
4. Lighting
Mengapa lighting ? Karena ada teori yang mengatakan bahwa, cahaya yang keras (hardlighting) lebih tepat untuk lelaki, sedangkan cahaya yang lembut (soft lighting) tepat untuk wanita. Foto fashion juga membutuhkan pencahayaan yang tepat agar dapat memunculkan detil baju atau pakaian yang akan kita promosikan. Ambillah keputusan yang tepat untuk soal cahaya ini.
5. Ketepatan olahan pasca pemotretan
Hal berikutnya yang perlu kita perhatikan adalah olahan (digital imaging) pasca pemotretan. Pada saat tertentu, sesuai kebutuhan konsumen, kita kadang perlu mengolah sedikit maupun banyak akan hasil kita. Perhatikan secara menyeluruh dan detil foto yang telah kita hasilkan. Perlukan tone warna perlu kita ubah? Banyak atau tidak jerawat si model? Jangan sampai si model dan konsumen kita merasa jadi jelek, kegendutan, banyak jerawat setelah melihat hasil jepretan kita. Selanjutnya untuk foto fashion, sudah cukup tepatkah warna/ tone pakaian ( fashion) yang dikenakan oleh si model? Berdasarkan pengalaman saya, berhati-hati lan soal ini. Jangan sampai warna baju atau pakaian yang seharusnya menjadi jualan konsumen kita berubah warnanya .
6. Pengambilan angle dan komposisi
Hal ini soal teknis dan sangat penting. Tips yang paling mudah adalah, potretlah obyek kita sejajar dengan obyeknya. Jangan gunakan low angle atau dari atas. Dengan begitu, foto yang kita hasilkan akan sama dengan obyek yang kita foto. Memang, low angle tepat untuk model pria (man model) dan akan membuat si model yang kita foto menjadi lebih tinggi dan gagah. Na
mun, untuk foto fashion hal ini kurang tepat karena akan terjadi distorsi pada pakaian yang digunakan si model.
Untuk foto model, kita harus jeli dengan detil si model. Terkadang, pada wajah atau badan model memiliki spesifikasi tertentu. Kadang, ada model yang difoto dari kiri kurang bagus, tapi jika di foto dari kanan akan lebih ganteng atau cantik. Perhatikan detil si model, mulai dari rambut sampai ujung kaki.
No comments:
Post a Comment