1. Darwis Triadi
Andreas Darwis Triadi (lahir: Solo, Jawa Tengah, 15
Oktober 1954) atau lebih dikenal dengan Darwis Triadi adalah seorang ahli fotografer glamor dan fashion senior Indonesia.Darwis Triadi mengembangkan minat fotografinya sejak 1979. Ia juga mempelajari ilmu desain untuk
memperkaya kemampuan artistiknya.Karena prestasinya yang terus bertambah,Darwis diberi kepercayaan untuk menampilkan karya nya pda majalah Hasselblad tahun1990 yang berkala internasional. Dalam kurun waktu yang bersamaan, ia sempat mempresentasikan slide andalannya dalam acara Photo Kina International Competition di Koln,Jerman dalam rangka “Hasselblad International Annual”.Dan akhirnya setahun kemudian, majalah internasional Vogue memajang karyanya pada artikel spesial tentang Indonesia. Bron Elektronik AG dari Swiss, produsen lampu Broncolor, memilihnya untuk mengisi kalender Broncolor tahun 1997. Darwis akhir-akhir ini sering membuat seminar, dan workshop tentang fotografi. Dia juga telah mendirikan lembaga pendidikan fotografi di Jakarta Selatan
.
2. Nicoline Patricia Malina
Nicoline Patricia Malina yang lahir diSurabaya lulusan Fine Art di Utrecht adalah seorang fashion
fotografer Awalnya Nicoline ini adalah seorang model majalah yang selalu dipotret oleh fotografer namun setelah setahun menjadi seorang model, nicole mulai tertarik dan mencoba-coba untuk menjadi seorang fotografer. dan ternyata dari keisengannya dan kesukaannya pada fotografer membuatnya menjadi seorang fotografer profesional dan sudah menjual fotonya sapai keseluruh belahan dunia.
3. Arbain Rambey
Arbain rambey yang lahir di semarang , 2 juli 1961 salah satu fotografer senior diIndonesia.Arbain merupakan seorang fotografer jurnalistik yang menguasai penulisan dan fotografi sekaligus.Berkat talentnya ia menjadi redaktur foto di koran Kompas.Berbagai lomba fotografi telah dimenangkannya
baik dalam maupun luar negri. Salah satunya adalah juara 1 lomba fashion nasional tahun 1993, juara tunggal lomba foto internasional art summit tahun 1999 dan juara 1 lomba foto muri 2008.
pria lulusan teknik sipil ITB ini dari kecil telah tertarik dengan fotografi. Pada usia 13 tahun saja arbain telah menguasai cuci dan cetak foto hitam-putih. Arbain mengibaratkan fotografi adalah memotong adegan dari realitas 360 derajat yang 3 dimensi kedalam sepotong foto dan menurutnya yang terpenting dalam sebuah fotografi adalah kemampuan melihat. “Maka latihlah kemampuan dan kreatifitas fotografi sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Untuk mengasah kemampuan fotografi,kita bisa melakukan perjalanan keliling kota smabil memotret. Namun, kita hanya dapat memotret hal yang lazim atau yang bukan hal yang biasa kita lihatdi berbagai foto, dengan cara ini, kita mencoba meluaskan apa yang selama ini kita jalani”,ujarnya.
No comments:
Post a Comment